Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata :

Seorang mukmin berada dalam kenikmatan, baik di dunia, di alam kubur, dan juga di akhiratnya. Meskipun menimpa dirinya berbagai bentuk musibah dunia, seperti kefakiran, penyakit/sakit, dan lain sebagainya.

Adapun orang yang fajir/ahli maksiat berada dalam siksaan neraka di dunia, di alam kubur, dan di akhiratnya. Meskipun dia mendapatkan berbagai bentuk kenikmatan dunia.

Tidaklah hal itu terjadi kecuali disebabkan bahwa sesungguhnya kenikmatan yang sejati adalah kenikmatan yang dirasakan di dalam hati, ketenangan dan ketentramannya.

Seorang mukmin -dengan bekal imannya dan penyandaran hatinya kepada Allah, dengan dia merasa cukup bergantung kepada Allah, dan berusaha menunaikan hak-hak-Nya atas dirinya, dan selalu membenarkan janji dari-Nya- maka orang mukmin itu memiliki hati yang tenang, dada yang lapang serta pikiran yang luas.

Adapun orang yang fajir/ahli maksiat -disebabkan penyakit yang ada di dalam hatinya, kebodohan dan keragu-raguannya, dan karena dia lebih memilih berpaling dari bantuan Allah, dan juga karena hatinya yang bercabang-cabang tak karuan demi mengejar ambisi-ambisi dunia dan segala kesenangannya-, maka dia selalu berada dalam siksaan dan kegalauan dan keletihan yang terus-menerus.

Akan tetapi hawa nafsu yang memabukkan dan berbagai kesenangan syahwat membutakan hati dan pikiran manusia dari memikirkan keadaannya itu dan sulit menyadari kerusakan yang dia alami.

Sumber : http://www.binbaz.org.sa/gallery/21465